Archive for September 2013

ABout CaTS

Rabu, 04 September 2013
Posted by Unknown
From the beginning no one had ever found a cat. Cats are animals, along with humans. However, it was the Egyptians who first started training, and breeding cat home.           8000 BC. The first evidence that cats have been domesticated - their bones are found on the island of Cyprus. Sea island of Cyprus are in the middle of the borders with Egypt, Greece and Israel. The archaeologists found the remains of a cat were buried along with their owners.           Cats are four-legged animal with soft feathers colorful. Fourth sharp-toed feet. Two very sharp ears and feet.                                        in this world there are many types of cats such as 1. Toyger cats 2. Tiffany cat 3. Maine Coon 4. Siamese cat 5. Scottish Fold 6. Sphynx 7. Peterbald 8. Turkish Angora 9. Oriental Shorthair 10. cats Munckhin 11. Egyptian Mau 12. Abyssinian 13. Mank 14. British Shorthair 15. Burmese 16. Turkish Van 17. Birman 18. ragdolls 19. Ocicat 20. ornery 21. Persia 22. Angora 23. Siberia 24. American Bobtail

Pariwisata Pulau Lombok

Senin, 02 September 2013
Posted by Unknown

Kuta

Lokasi : Lombok tengah

Keadaan sekitar : Suhu Panas ,  pasir seperti merica , memiliki beberapa gunung , atau perbukitan   

Fasilitas : a) memiliki akses jalan yg lancar, dan tidak rusak
                 b) Memiliki toko yang lumayan luas , serta terdapat penjual yang menggunakan motor
                 c) area parkir yang luas
                d) memiliki beberapa hotel , untuk beristirahat
keunikan pantai :
Ø  Memiliki  pasir dengan tekstur kasar , yang mirip merica,n yang merupakan satu - satunya di Dunia
Ø  Memiliki perbukitan  yang menjadikannya daya tarik
Ø  Lautan nya menjorok ke darat , jadi aman buat anak – anak
Ø  Lautnya Biru jernih , dah pantai nya bebas dari sampah

Desa Sade

Sade adalah salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Suku Sasak Sade sudah terkenal di telinga wisatawan yang datang ke Lombok. Ya, Dinas Pariwisata setempat memang menjadikan Sade sebagai desa wisata. Ini karena keunikan Desa Sade dan suku Sasak yang jadi penghuninya.Sebagai desa wisata, Sade punya keunikan tersendiri. Meski terletak persis di samping jalan raya aspal nan mulus, penduduk Desa Sade di Rembitan, Lombok Tengah masih berpegang teguh menjaga keaslian desa.Bisa dibilang, Sade adalah cerminan suku asli Sasak Lombok. Yah, walaupun listrik dan program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dari pemerintah sudah masuk ke sana, Desa Sade masih menyuguhkan suasana perkampungan asli pribumi Lombok.Hal itu bisa dilihat dari bangunan rumah yang terkesan sangat tradisional. Atapnya dari ijuk, kuda-kuda atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan langsung beralaskan tanah.Orang Sasak Sade menamakan bangunan itu 'bale'. Pemandu lokal kami yang bernama Bapak Mesah berkata ada delapan bale yaitu Bale Tani, Jajar Sekenam, Bonter, Beleq, Berugag, Tajuk dan Bencingah. Bale-bale itu dibedakan berdasarkan fungsinya. Ada 150 Kepala Keluarga (KK) di Sade. Dulu, penduduknya banyak yang menganut Islam Wektu Telu (hanya tiga kali sholat dalam sehari).Berkas:Traditional Sasak Village Sade houses.JPG

Banyumulek

Kerajinan Gerabah merupakan salah satu kerajinan yang terkenal seantero dunia. Gerabah ini terbuat dari tanah liat dan dibentuk sesuai dengan kehendak pengrajinnya. Mulai dari gentong, asbak, hingga kerajinan lainnya. Salah satu desa yang terkenal di pulau Lombok karena kerajinan ini adalah Desa Banyumulek, dimana sebagian besar penduduknya berprofesi menjadi pengrajin Gerabah. Profesi ini sudah turun temurun sejak jaman nenek moyang mereka.
Desa Banyumulek terletak di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat dengan luas 4.21 ha dan jumlah penduduk 10.347 jiwa.
Saat ini gerabah Banyumulek dan Lombok secara umum telah menembus pasar dunia dengan 28 negara tujuan ekspor. Beberapa di antaranya adalah Amerika, Belanda, Italia, New Zealand, Spanyol, Norway, Denmark, Malaysia dll. Pada tahun 2002, nilai ekspor gerabah Banyumulek Lombok tercatat sekitar 1,116 juta dollar Amerika.

Desa Sukarara


Pulau Lombok merupakan salah pulau yang memiliki keindahan dan beraneka ragam kekayaan obyek wisata alam, seni budaya serta kerajinan tangan tradisional yang sangat mengagumkan. Salah satu diantaranya adalah kerajinan tenun tradisional atau "songket". Desa Sukarara adalah nama sebuah desa kecil yang sangat indah dan merupakan salah satu pusat kerajinan tenun tradisional yang letaknya di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Lokasi Desa Sukarara ini sekitar 25 Km dari kota Mataram atau sekitar 30 menit perjalan, dan sekitar 5 Km dari kota Praya atau 5 menit perjalan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau taksi. Sebagian besar perempuan yang ada di Desa Sukarara ini bekerja sebagai penenun. Untuk menjaga dan melestarikan budaya dan tenun tradisional yang diwarisi oleh nenek moyang mereka maka para perempuan di Desa Sukarara ini diwajibkan untuk belajar menenun, bahkan sejak masih usia anak-anak para orang tua mereka telah mewariskan keterampilannya dan mengajarkan kepada anak-anak perempuan mereka menenun dengan motif awal atau motif dasar yang sangat sederhana untuk lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh anak-anak mereka bagaimana cara menenun yang baik dan benar untuk mendapatkan kualitas hasil tenunan yang baik nantinya. Pekerjaan menenun ini biasanya mereka lakukan di teras depan, dan kebiasaan ini masih mereka lakukan sampai saat ini. Pemandangan ini akan anda jumpai hampir pada setiap rumah yang ada disepanjang jalan Desa Sukara yang anda lewati. Kain tenun atau songket dari DesaSukarara ini memiliki ciri khas tersendiri dengan desain atau motif yang berbeda dengan kain-kain tenun lainnya yang ada di Indonesia. Sebuah hasil karya kain tenun yang sangat indah dan artistik yang memiliki desain ekslusif yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil dari para perempuan Desa Sukarara. Dengan ciri khas khusus dan desain tradisional yang menggambarkan gaya hidup kuno pulau Lombok dengan motif rumah adat dan lumbung serta motif tokek, masih mereka pertahankan sampai saat ini. Walaupunhanya dengan menggunakan alat tenun tradisional yang sangat sederhana, namun hasil tenun dari Desa Sukarara ini memiliki kualitas yang sangat baik dan sangat mengagumkan. Desain kain tenun Desa Sukarara ini memang diakui sangat mengesakan jika dilihat dari aplikasi pasangan warna-warna tanah dengan pola tradisional timur yang asli Pulau Lombok. Bahan baku yang mereka gunakan adalah benang katun, sutera, sutera emas dan benang sutera perak. Sedangkan untuk bahan pewarna yang mereka gunakan adalah dari bahan pewarna alami sepertiwarna coklat kemerahan dari pohon mahoni, warna coklat muda dari batang jati, warna coklat tanah dari biji asam, warna coklat tua dari batang pisang busuk, dan warna ungu dari kulit manggis dan anggur. Hal inilah yang membuat kain tenun atau songket dari Desa Sukarara ini terkenal dengan ciri khas kain songket yang berpola cerah. Dan juga hasil tenun Desa Sukarara ini sudah banyak dikenal dan sangat dusukai oleh wisatawan mancanegara. Seperti yang anda ketahui bahwa di dalam pengerjaan menenun yang dilakukan di Desa Sukarara ini hanya menggunakan alat tenun tradisional yang sangat sederhan, maka harga kain tenun atau songket ini tergantung pada faktor kesulitan penentuan motif dan lamanya waktu pengerjaan. Hal inilah yang membuat harga kain tenun tradisional Desa Sukarara sangat mahal.

Always Visit My Blog

Always Visit My Blog
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Welcome to My Blog

Warning !!

You Are the Visitors Number

Popular Post

Clockiez

Followers

About Me

- Copyright © M.D.A.Y [15] | Tokushitsu-NEN -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -